Posted on September 12, 2016 by Aiko Sumichan
“Sebagai seorang professor ekonomi dan etika ekonomi dengan latar belakang teologi, dan sebagai dekan dari sekolah GEM, saya dapat mengatakan bahwa ekonomi pluralistik — yang saat ini berkembang sebagai inisiatif mahasiswa secara internasional — merupakan sebuah usaha untuk menantang ekonomi monolithik neo-liberal. Sudah saatnya ada cara berpikir yang baru mengenai ekonomi,” demikian pernyataan Prof. Martin Büscher, kepala bidang etika bisnis dan ekonomi di Institut Diakonia dan Manajemen, Universitas Protestan Wuppertal/Bethel, Jerman, pada penutupan sekolah Pemerintahan, Ekonomi dan Manajemen (Governance, Economics and Management/GEM) yang diadakan di Hong Kong pada 22 Agustus – 2 September yang lalu.
Melalui sebuah proses belajar selama 10 hari yang diinisiasi oleh Dewan Gereja Sedunia (World Council of Churches/WCC) dan World Communion of Reformed Churches (WCRC), sekolah GEM mengumpulkan pada pemimpin maupun calon pemimpin gereja serta para ahli di bidang ekonomi, dan diakhiri dengan sebuah pengharapan untuk masa depan yang lebih baik. Sekalipun ada banyak hal yang perlu dilakukan untuk menghadapi model-model yang terfokus pada diri sendiri dalam bidang ekonomi, tampak jelas bahwa sangat penting untuk mengambil langkah-langkah awal mulai saat ini.
“Para ekonom perlu melihat dasar etis mereka yang sudah kadaluarsa dan mulai mempertimbangkan dengan lebih realistis apa yang mereka anggap sebagai ‘pengaruh eksternal,’ seperti kemiskinan, ketidakadilan, masalah ketenagakerjaan, dan perusakan ekologis. Tantangan utama yang dihadapi manusia berasal dari bidang ekonomi — para ekonom yang mempertahankan model kepentingan-pribadi dan model matematis neo-liberal perlu meninggalkan menara gading mereka,” tambah Büscher.
Sekolah GEM diadakan berdasarkan usaha bersama beberapa organisasi kepercayaan untuk bekerja bersama-sama menuju sebuah arsitektur finansial dan ekonomi internasional yang baru (new international financial and economic architecture/NIFEA). Mempertimbangkan kontribusi sekolah ini terhadap proses NIFEA, Pdt. Dora Arce-Valentin, sekretaris eksekutif WCRC untuk Keadilan dan Kerjasama mengatakan, “Sekolah GEM adalah salah satu prioritas yang disebutkan dalam dokumen ‘Ekonomi Kehidupan bagi Semua Sekarang: Sebuah Rencana Tindakan Ekumenis untuk Arsitektur Finansial dan Ekonomi Internasional yang Baru.’ Tujuan dari sekolah GEM adalah untuk membangun kompetensi ekonomi dalam gerakan ekumenis dan terkait dengan itu sekolah GEM bermaksud memampukan komunitas dengan memberikan bahan yang dibutuhkan untuk menginterpretasi konteks mereka masing-masing dan mencari alternatif.”
“Sekolah GEM dapat memberikan kontribusi terhadap inisiatif NIFEA sebagai salah satu cara ekumenis untuk menantang kekuasaan-kekuasaan dunia masa kini, bersama-sama. Jika kita mampu bergerak maju di jalur yang sama, sekolah GEM akan menjadi sebuah jaringan pemimpin ekumenis yang mendorong gereja-gereja mereka untuk menggunakan potensi advokasi dalam mengecam sistem yang ada dan menawarkan alternatif. Program ini juga akan menjadi sumber berbagai proyek yang dapat memberikan kontribusi terhadap area prioritas lainnya dengan kreatifitas dan profesionalisme tinggi,” tambah Arce-Valentin.
Sekolah GEM yang berlangsung selama 10 hari diakhiri dengan persiapan proposal proyek oleh para peserta yang akan dijalankan selama 2-3 tahun ke depan. “Para peserta menghasilkan ide-ide yang menginspirasi namun sekaligus juga praktis berdasarkan apa yang mereka pelajari,” kata Athena Peralta, eksekutif program WCC untuk keadilan ekonomi dan ekologis. “Proposal-proposal proyek ini antara lain bertujuan untuk mengembangkan imajinasi teologis di antara gereja-gereja dan orang-orang Kristen yang akan memperkuat usaha membangun sebuah NIFEA, membentuk kembali kurikulum ekonomi di universitas Protestan berdasarkan nilai-nilai Kristiani, menghasilkan indikator alternatif untuk mengukur nilai kehidupan, dan meninjau kembali standar sosial dan ekologis yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan.”
Büscher menyimpulkan bahwa ide-ide dan proyek-proyek untuk menantang dan merestrukturisasi sistem finansial dan ekonomi saat ini baru dimulai. “Sekolah GEM diadakan untuk pemberdayaan dan untuk mengadvokasi ekonomi kehidupan. Sekolah ini bersifat interdisipliner dan tujuan akhirnya adalah pengaruh sosial,” kata Büscher.
Ini adalah rilis berita gabungan antara World Council of Churches dan World Communion of Reformed Churches.
Pelajari Lebih Lanjut
Category: Berita, Slider (ID) Tags:
Copyright © 2024 · All Rights Reserved · World Communion of Reformed Churches
NonProfit Theme v4 by Organic Themes · WordPress Hosting · RSS Feed · Privacy Policy · Masuk